Sabtu, 15 Juni 2013

TAILING ( Limbah Pertambangan )


TAILING
( Limbah Pertambangan )

Tailing Publead


Pengertian Tailing

Tailing adalah limbah batuan atau tanah halus sisa-sisa dari  pengerusan dan pemisahan (estraksi) mineral yang berharga (tembaga, emas, perak) dengan bahan tambang. Tailing terdiri dari 50% praksi pasir halus dengan diameter sekitar 0,075 � 0,4 mm dan 50 % terdiri dari praksi lempung dengan diameter kurang dari 0,075 mm.

Bahan tambang baik itu batuan, pasir maupun tanah setelah digali dan dikeruk, lalu estrak bumi (mineral berbahaya) yang persentasenya sangat kecil dipisahkan lewat proses pengerusan, bahan tambang yang begitu banyak disirami dengan zat-zat kimia (cianida, mercury, Arsenik) lalu bijih emas tembaga atau perak disaring oleh Carbon Filter, proses pemisahan dan penyaringan mineral ini menyisakan Lumpur dan air cucian bahan tambang yang disebut tailing , mineral berharga diambil, sedangkan tailing akan terbawa bersama zat-zat kimia yang mengandung logam berat/beracun lainnya.

Tailing merupakan hasil akhir dari suatu operasi penambangan.
Tailing

Setelah mineral diekstraksi dari bijih dengan leaching, flotasi dsb, tailing biasanya dikentalkan sebelum di discharge ke pembuangan

Sifat Tailing
  • Sifat tailing sangat tergantung kepada asal ore, proses mineralisasi, apakah teroksidasi atau tidak dsb. Berikut diberikan beberapa contoh ukuran dari tailing yang berasal dari input dengan density yang berbeda yaitu, batubara, emas - perak dan timah hitam - seng dimana densitas tailing yang terendah adalah batubara dan yang terberat adalah timah hitam.
  • Disini perlu mendapat perhatian bahwa ukuran partikel sebenarnya sangat tergantung apakah flocculant digunakan dalam prosess ekstraksi dan apakah dispersant digunakan dalam proses hydrometer untuk tujuan size analysis

Metode Pembuangan Tailing
  • Hampir semua tailing dipompa atau disalurkan secara gravitasi ke pembuangan tailing sebagai slurry dengan kadar air yang tinggi. Slurry di discharge ke tempat penampungan/pembuangan melalui satu titik (beberapa titik)
  • Buangan dari prosesing plant dapat dibuang ke daerah pantai tailing (sub aerial deposition) atau jika curah hujan tinggi dan evaporasi rendah atau ditemukannya palung laut yang dalam maka sub aqueous deposition dapat digunakan.

Tailing Dam

Tailing dam dapat dibangun dengan banyak cara, baik menggunakan earth and rock fill dam (biasanya menggunakan waste) dengan prinsip sama seperti membuat dam penyimpan air atau meggunakan tailing itu sendiri. Kerugian jika pembangunan dam seperti pembangunan dam penyimpan air maka akan diperlukan biaya yang tinggi pada awal operasi untuk pembangunan dam dan kecenderungan over safe.


Sistem Pembuatan Dam
  • Sistem upstream
Dilakukan secara progressive sesuai dengan kemajuan proses produksi. Tipe longsoran yang mungkin terjadi adalah longsoran busur. Sangat tergantung dengan besar butiran dari tailing karena jika ukuran tailing terlalu halus, metode ini tidak dapat digunakan
  • Sistem down stream
Sistem ini menuntut pembangunan drain yang harus hati-hati pada setiap pembangunan dam tahap berikutnya.
  • Sistem centerline
Metode ini baru bisa dijalankan jika kandungan material kasar cukup besar dan diperlukan cyclone untuk memisahkannya. Metode ini relatif tidak umum
  • Sistem gabungan upstream dan down stream
Dari segi material yang dibutuhkan juga akan berbeda-beda tergantung sistem yang digunakam. Sistem up stream menggunakan material yang paling sedikit sedangkan metode down stream menggunakan material yang paling banyak

Agar rembasan dapat dikontrol lebih baik, maka dibuat internal drainage zone. Pada sistem upstream menggunakan stater dike dan blanket drain sebagai drainage zone. Untuk down stream drainage zone dibangun dalam bentuk miring sejajar dengan permukaan dan digabung dengan blanket drain. Sedangkan untuk certerline berupa tegak lurus dan blanket drain.

Banyak tailing dam dibangun dengan prinsip dam penyimpan air karena dengan alasan,
  • Tailing mengandung lempung/liat tinggi.
  • Lingkungan yang basah (curah hujan tinggi).
  • Keinginan untuk mengurangi rembasan.
  • Konsultant hanya berpengalaman dalam perencanaan dam air

Beberapa metode yang tidak umum yaitu:
  • Metode pembuangan tailing yang dikentalkan (paste). Tailing yang sudah kental diletakkan pada tempat terbuka atau dibuang ke laut dalam. Kerugian jika dibuang ke tempat terbuka adalah sangat sukar untuk mengontrol erosi dan run off
  • Dibuang ke sungai (Freeport, Bougainville)
  • Dibuang ke laut (Batu hijau)
  • Gabungan dari cara di atas

Bentuk Tailing Dam
  • Ring Dyke/Turkeys Nest
Biasanya digunakan di daerah terrain yang flat, tidak ada run off dari daerah tangkapan air. Pembangunannya dapat ditumpuk.
  • Cross Valley
Lokasi dam pada kepala lembah untuk menghindari flow dari daerah tangkapan air. Dalam kondisi tertentu arah aliran dapat di ubah dengan membangun dam di hulu.
  • Side Hill
Sebaiknya kemiringan slope lebih besar 10%.
  • Bottom Valley

Tidak ada komentar:

Posting Komentar