Jumat, 31 Mei 2013

Perlu 65 Izin Untuk Bisa Ngebor Minyak


Perlu 65 Izin Untuk Bisa Ngebor Minyak di Indonesia

Perlu 65 Izin Untuk Bisa Ngebor Minyak

Jakarta - Indonesia harus melakukan banyak pengeboran untuk menambah cadangan minyak dan gas buminya. Namun sayangnya, perusahaan migas harus punya 65 izin, mulai survei hingga pasca operasi untuk bisa melakukan pengeboran.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengungkapkan, sangat banyak perizinan yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan pengeboran minyak.

"Baru survei awal saja harus perlu 7 izin, ya studi lingkungan, izin pengadaan, izin survey, izin lokasi, sosialisasi, koordinasi dengan BPN (Badan Pertanahan Negara) sampai kordinasi dengan Pemkab, Camat, dan kepala desa," ujar Rudi ketika dihubungi, Jumat (31/5/2013).

Setelah survei awal, naik ke tahap eksplorasi mencari-cari potensi apa ada minyak atau gas bumi, itu pun harus memiliki 25 izin lagi. "Eksplorasi kita harus punya 25 izin mulai dari izin survei seismik, IMB, gangguan, izin alat berat, izin stasiun radio, izin line pipa numpang dipinggir jalan Pemda dan lain-lain," ungkap Rudi.

Setelah menemukan potensi minyak atau gas baru sumur yang dibor dikembangkan, itu harus ada 25 izin. "Hampir sama dengan izin eksplorasi tapi tambahannya harus ada izin layak operasi, izin dispensasi kelas jalan, masuk wilayah hutan, izin penghapusan, pemanfaatan dan pelepasan barang milik negara eks KKKS dan banyak lagi," katanya.

Ketika masuk masa produksi, perlu tambahan 7 izin lagi mulai dari izin pengambilan air bawah tanah, izin daya listrik non PLN (geset), izin pengelolaan limbah dan lainnya.

"Sampai setelah operasi harus ada izin penghapusan dan pemanfaatan serta pelepasan barang milik negara eks KKKS. Banyak sekali izin yang harus dipenuhi, jika satu izin tidak terpehuhi maka kegiatan mencari atau memproduksi minyak tidak bisa dilakukan, ini harus dicari jalan keluar, jangan sampai banyaknya izin ini menghambat kita untuk menambah cadangan atau produksi minyak lagi," tandasnya.

Permasalahan izin inilah yang momok tersendiri dari produksi migas di Indonesia, salah satu yang terhangat di mana Pemkab Tanjung Jabung Timur menyegel 14 sumur gas milik PetroChina, akibatnya diperkirakan kerugian yang diderita mencapai Rp 2 miliar per hari.


Sumber : finance.detik.com

Minggu, 26 Mei 2013

GIZI & KESEHATAN

Definisi Kesehatan

Menurut pernyataan dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan. Kami telah memilih untuk bekerja pada industri kesehatan sebab penghargaan kami terhadap kehidupan dan penelitian kami berkenaan dengan arti dari keberadaan manusia.

Faktor-faktor yang besar yang mempengaruhi kesehatan

10% kondisi sosial; 8% kondisi medis; 7% kondisi iklim; 15% faktor keturunan; 60% gaya hidup.

Pencemaran modern.

Pencemaran makanan

Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan jenis makanan lainnya;

Bahan tambahan, zat pewarna, dan penyedap rasa pada makanan cepat saji dan makanan yang dibekukan;

Zat penawar racun, hormon, dsb., pada makanan hewan;

Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.

Pecemaran lingkungan dan udara

Gas limbah industri;

Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dari berbagai bahan bangunan pada bagian interior;

Pencemaran sumber air

Air limbah industri;

Penimbunan mikro organisme dalam air;

Pupuk, pestisida, sampah putih;

Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng;

Air minum yang tidak diproses menurut aturan.

Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern

Televisi, radio, kabel tegangan tinggi, microwave, komputer, telepon gengggam, pager, pemantul cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh terhadap kesehatan.

Polusi suara

Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor, suara orang, dsb., dapat membuat seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.


Standar Kesehatan

Kesehatan memerlukan diet yang seimbang, tidur yang cukup, latihan secukupnya, dan memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan mudah menangani tekanan dari kehidupan sehari-hari tanpa mengalami stres, dan mampu untuk melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan.
  2. Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif, kebersediaan untuk bertanggungjawab atas tindakan yang telah dilakukan, bersikap ketat terhadap diri sendiri namun lembut terhadap orang lain.
  3. Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang bersifat darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap adanya perubahan.
  4. Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang normal dan penyakit menular.
  5. Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang sebanding terhadap semua bagian dari tubuh ketika berada pada posisi berdiri yang layak.
  6. Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpa adanya iritasi
  7. Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau tanpa adanya ketombe.
  8. Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlobang atau yang terasa sakit, dan dengan gusi yang sehat.
  9. Kondisi otot dan kulit yang elastis, bila berjalan dengan langkah yang gesit.
  10. Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan baik.

Konsep dasar mengenai gizi

  • Gizi: dengan gizi, tubuh melakukan proses asimilsi dan mengambil manfaat dari makanan atau bahan gizi, dan juga proses fisiologi dengan memanfaatkan makanan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi dari organisme.
  • Gizi yang layak: dengan melakukan diet yang wajar dan memasak serta memproses makanan secara sehat dapat memberikan jumlah yang cukup berkenaan dengan tenaga panas dan berbagai bahan gizi untuk tubuh manusia, sambil menjaga keseimbangan antara semua bahan gizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan fisiologi yang normal dari tubuh dan menjaga badan tetap sehat.
  • Bahan gizi: Untuk menjaga fungsi phisiologi yang normal dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk keperluan pertumbuhan, metabolisme dan bekerja, orang harus mengkonsumsi bahan-bahan gizi yang diperlukan sehari-hari. Bahan gizi ini dapat dibagi menjadi tujuh kategori: protein, vitamin, mineral, lemak, gula, air, dan selulosa (senyawa karbon, hidrogen dan oksigen).

Gizi dan kesehatan

Orang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan yang sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus menerus, pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia.

Selama masa penambahan gizi, hanya gizi yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dari keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit. Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh pengobatan; bila seseorang berada dalam keadaan sehat, maka perlu untuk melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, melakukan pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat mendasar dalam hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan.

Gizi yang sehat dan seimbang dan gaya hidup yang diperbaiki akan dapat mengatur dan meningkatkan kekebalan tubuh. �Buatlah hidup ini menjadi bahagia dengan memelihara kesehatan�. Dengan melakukan diet secara aktif untuk perawatan kesehatan dalam rangka melakukan pencegahan terhadap penyakit maka akan dapat diperoleh kondisi kesehatan dari gizi yang dikonsumsi sehingga dapat meningkatkan mutu dari kehidupan.

Dalam keadaan kekurangan makanan, makan yang terlalu berlebihan dan gizi yang tidak seimbang adalah merupakan perwujudan yang sangat menonjol mengenai penyimpangan dalam hal gizi yang secara langsung dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan seseorang. Seseorang perlu memperhatikan agar dalam hal makan dapat dilakukan secara secukupnya agar dapat hidup dengan kondisi kehidupan yang sehat. Kesehatan memerlukan adanya tindakan untuk melakukan perawatan sepanjang kehidupan kita. Tindakan untuk melakukan tambahan guna melengkapi gizi terutama sekali datang dari sumber yang berada diluar yaitu makanan.

Namun terdapat banyak jenis dalam hubungannya dengan makan:

  • Makan untuk menjaga diri agar dapat tetap hidup;
  • Memberikan kepuasan dalam memenuhi selera seseorang;
  • Menjaga agar keadaan gizi tetap berada dalam keseimbangan yaitu makan dengan disertai adanya pengendalian dengan teliti berkenaan dengan makanan yang disukai dan yang tidak disukai.

Sebagai kunci pokok dalam hubungannya dengan kebiasaan makan adalah menjaga jangan sampai makan secara berlebihan sehingga kekenyangan, makan disertai adanya sayur-sayuran, tidak memakan makanan yang dimasak sampai kelewat matang, makan secara tidak tergesa-gesa, makanan yang memiliki rasa yang ringan, makanan masih dalam kondisi yang segar; memiliki keragaman, dengan kondisi yang sejuk, terdapat pemisahan, disertai dengan pematangan. Hanya dengan cara demikian seseorang akan dapat memiliki badan yang sehat disertai dengan kehidupan yang penuh semangat dan percaya diri.

Terima kasih untuk: Duta Pulsa - Toko Barang Pilihan - Persewaan Alat Pesta


Sabtu, 18 Mei 2013

Sejarah Singkat Produksi Kokas di Dunia


Sejarah Singkat Produksi Kokas di Dunia



Abad ke-17

Asal-usul pembuatan kokas dapat ditelusuri kembali ke awal dari Revolusi Industri, di tahun-tahun awal abad ke-17. Ini adalah era bahwa melihatnya Sir Henry Platt mengusulkan metode pengolahan batubara, berasal dari pirolisis kayu kemudian yang umumnya - pemanasan kayu di kiln dengan akses udara terbatas untuk menghasilkan arang. Produk dari pirolisis batubara pada awalnya hanya digunakan untuk pemanasan dan dalam proses industri makanan tertentu (misalnya dalam pembuatan bir bir), karena bahan bakar ini rafinasi tidak menghasilkan produk limbah pembakaran yang bisa merusak produk akhir. Pada awalnya, kokas diproduksi di kiln primitif.


Abad ke-18

Abraham Darby yang menemukan di 1709 bahwa kokas adalah solusi mengurangi yang sangat baik cocok untuk produksi besi. Batubara alami tidak cocok untuk tujuan ini antara lain karena produk limbah dari pembakaran. Terobosan Darby adalah salah satu penemuan kunci di balik terjadinya Revolusi Industri karena memotong biaya produksi besi dan baja. Kiln primitif asli digantikan dengan oven kokas yang lebih canggih dari berbagai desain.


Abad ke-19

Produksi kokas di wilayah Ostrava kembali ke tanggal tahun 1840-an. Pada tahun 1892, pabrik kokas "Ignat" didirikan. Kemudian berubah nama menjadi Jan �verma, pabrik kokas akhirnya berada di bawah OKK Koksovny, a. s., tetapi baru-baru ini dinonaktifkan.

Sejarah rinci industri cokemaking di wilayah Ostrava

Abad ke-20

Prototipe dasar coke oven modern dikembangkan pada tahun 1940. Oven awal adalah panjang sekitar 12 m, 4 m dan lebar 0,5 m, dan dilengkapi dengan pintu di kedua sisi. Udara masuk yang dipanaskan dengan gas pembakaran panas. Pemulihan limbah panas memungkinkan produksi suhu yang lebih tinggi dan meningkatkan kecepatan proses kokas. Sejak 1940, telah proses mekanik, dan disempurnakan dengan bahan struktural. Sistem modern dapat berisi ruang kokas hingga panjang 20 m dan tinggi 8 m.


Minggu, 12 Mei 2013

MAKALAH BATUBARA �DAMPAK DAN SOLUSI�


Areal tambang batubara hijau modern di Anhui

MAKALAH KIMIA DASAR
~ BATUBARA ~
DAMPAK DAN SOLUSI



I. PEMBUKAAN

I.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan.

Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.

Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga.

I.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bahan galian batubara
2. Mengetahui dampak pengelolaan tambang batubara, dan
3. Mengetahui solusi untuk mengatasinya.

I.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud bahan galian batubara?
2. Apa dampak penambangan batubara terhadap lingkungan?
3. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan?

II. PEMBAHASAN

II.1 BAHAN GALIAN BATUBARA

1. Pengertian Bahan Galian Batu Bara
Bahan Galian Batubara adalah bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang terperangkap dalam sedimen dan dapat dipergunakan sebagai bahan baker, Jenis sedimen ini terperangkap dan mengalami perubahan material organik akibat timbunan (burial) dan diagenesa.
Batubara awalnya merupakan bahan organik yang terakumulasi dalam rawa-rawa yang dinamakan peat. Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu (Jtl) adalah masa pembentukan Batubara yang paling produktif.

2. Materi Pembentuk Batubara
Hampir seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan, jenis-jenis tumbuhan pembentuk Batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

a. Alga, dari zaman prekambrium hingga ordovisium dan bersel tunggal sangat sedikit endapan batubara dari periode ini Silofita, Dari zaman Silur hingga devon tengah merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari periode ini.
b. Plirodefita, umur devon atas hingga karbon atas. Tumbuhan pembentuknya merupakan tumbuhan tanpa bunga dan biji serta berkembangbiak dengan spora.
c. Gimnospermae, Dari zaman permian hingga kapur tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, contohnya Pinus.
d. Angiosspermae, dari zaman kapur atas hingga kii. Jenis tumbuhan modern, buah menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang terawetkan.

3. Kelas dan Jenis Batubara
Berdasarkan proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas, dan waktu, umumnya batubara dibagi kedalam lima kelas yaitu:
a. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan. (luster) metalik. Mengandung antara 86 % � 98 % unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8 %
b. Bituminus mengandung 68 � 86 % Unsur karbon (c) dan berkadar air 8-10 % dari beratnya.
c. Subbituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air. Sehingga menjadi sumber panas yang kurang efisien dibanding dengan bituminus.
d. Lignit atau batubara cokelat adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air 35 � 75 % dari beratnya.
e. Gambut, berpori dan memiliki kadar air diatas 75 % serta nilai kalori yang paling rendah.

4. Pembentukan Batubara
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batubara disebut dengan istilah pembatubaraan (Coalification).
Ada dua proses yang terjadi yaitu :

a. Tahap Diagenetik atau biokimia yaitu dimulai pada saat material tanaman terdeposisi, hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.

b. Tahap malihan atau geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi biuminus, dan akhirnya antrasit.

5. Sumber Daya Batubara di Indonesia
Potensi sumber daya batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di pulau kalimantan dan pulau sumatera. Batubara merupakan bahan bakar utama selain solar (diesel fuel) yang digunakan dalam industri. Dari segi ekonomis batubara jauh lebih hemat dari pada solar dengan perbandingan sebagai berikut: solar Rp. 0,74/kilokalori sedangkan batubara Rp. 0.09/kilokalori. Dari segi kuantitas, batubara merupakan cadangan energi fosil terpenting di Indonesia, Jumlahnya sangat melimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini cukup untuk memasak kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun kedepan.
Sayangnya Indonesia tidak mungkin membakar habis batubara dan mengubahnya menjadi energi listrik karena selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2, SO2, Nox, dan CxHx, cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.

6. Gasifikasi Batubara
Batubara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain, yang bernilai ekonomis tinggi. Cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah gasifikasi atau penyubliman batubara.
Coal Gasification adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat menjadi gas batubara yang mudah terbakar (combustible gasses), setelah proses pemurnian gas-gas ini CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), H (hidrogen), CH4 (metana), dan N2 (nitrogen) dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hanya dengan menggunakan watergas atau coal gas. Gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara kotoran padat, dan limbah terendah.

7. Pembersihan Batubara
Cara untuk membersihkan batubara dari sulfur adalah dengan cara memecah batubara kebongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Secara khusus bongkahan batubara tadi dimasukkan kedalam tangki besar yang terisi air, maka batubara akan mengapung kepermukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.

8. Membuang Nox dari Batubara
Ketika udara yang mengandung nitrogen dipanaskan seperti pada nyala api boller (3000�F � 1648�C), atom nitrogen ini terpecah menjadi nitrogen oksida yang terkadang disebut dengan Nox. Nox juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak dalam batubara.
Cara terbaik untuk mengurangi Nox adalah menghindari benukan asalnya, caranya pada saat pembakaran, batubara lebih banyak daripada udara dilubang pembakaran yang terpanas. Dibawah kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasi dengan bahan bakar dari pada dengan nitrogen. Camputan pembakaran kemudian dikirim keruang pembakaran yang kedua dimana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut Staged Combustion karena batubara dibakar secara bertahap.


II.2 DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN

Seperti yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara, dan hutan.

1. Air
Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

2. Tanah
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.

3. Udara
Penambangan batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara.
Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.

4. Hutan
Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.

5. Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.


II.3 USAHA MENGURANGI DAMPAK PERTAMBANGAN

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara adalah sebagai berikut :
1. Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap penguasaha aktivitas pertambangan ilegal yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.
2. Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.
3. Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas tanpa padang bulu dan transparan.
4. Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya TNI � POLRI
5. Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua usaha pertambangan batubara.
6. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen untuk kelestarian lingkungan hidup.
7. Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak.
8. Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.
9. Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan baik dan menampakkan hasil.
10. Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan dalam pertambangan batubara tersebut.


III. PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Batubara adalah bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan sebagai bahan bakar. Materi pembentuk Batubara adalah Alga, Silofita, Pteridofita, Gimnospermae, dan Angiospermae. Kelas dan Jenis batubara yaitu :
1. Antrasit
2. Bituminus
3. Sub bituminus
4. Lignit
5. Gambut
Pembentukan batubara dapat terjadi secara diagnetik atau biokimia dan tahap malihan atau geokimia. Sumber daya batubara di Indonesia jumlahnya sangat melimpah seperti di Kalimantan Selatan yang cukup untuk pasokan energi beberapa tahun kedepan.
Gasifikasi Batubara adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat menjadi gas batubara yang mudah terbakar. Pembersihan batubara dapat dilakukan dengan memcahnya menjadi bongkahan-bongkahan kecil dan dicuci dengan air didalam sbuah tangki besar.
Membuang Nox dari batubara dapat dilakukan dengan cara staged Combustion. Dampak penambangan batubara adalah kerusakan terhadap lingkungan yaitu air, udara, tanah, hutan dan laut. Usaha mengurangi dampak pertambangan bisa di upayakan oleh pemerintah maupun pihak perusahaan.


III.2 SARAN
Agar pemerintah lebih mengoptimalkan dan mensosialisasikan tentang AMDAL, sehingga para penambang lebih memperhatikan dampak lingkungan dari pada keuntungan semata. Diharap juga pemerintah lebih tegas menindak para penambang yang terbukti melanggar peraturan penambangan agar para penambang terutama perusahaan-perusahaan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan dan resiko kecelakaan. Diharap dengan penambang yang bertanggung jawab terhadap reklamasi lahan bekas penambangan, sehingga pada akhirnya tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.


Jumat, 03 Mei 2013

Daftar istilah lingkungan hidup

Abatemen

Upaya mengurangi atau melenyapkan pencemaran dengan cara membuat peraturan atau tindakan teknis, atau kedua-duanya

Abrasi

Proses atau peristiwa pengausan oleh gesekan atau gerakkan rombakan air sungai atau laut, air hujan, hujan es, atau angin.

Absolute - Rest Precipitation Tank

Tangki pengendapan diam mutlak atau tanki untuk pengolahan air limbah dengan cara kelompok ; pengolahan ini berbeda dari pengolahan sinambung; setelah didiamkan dua atau tiga jam,air bagian atas dikeluarkan dari atas,sementara lumpur yang mengendap disingkirkan dari bawah.

Abu

Bahan tak terbakar yang tersisa setelah suatu bahan bakar (limbah padat) dibakar

Abu Terbang

Buangan berbentuk partikel halus dan tidak dapat terbakar, yang tersangkut dalam Aliran gas yang keluar dari dalam tanur (fly ash)

Abu Terkaustikkan

Campuran soda abu (Na2CO2) dan soda kaustik (NaOH) dengan kandungan NaOH 15-45%; digunakan sebagai pelunak air, bahan pembersih lemak, juga digunakan dalam industri kulit.(Causticized ash).

Activated Sludge

Lumpur teraktifkan; massa setengah cair yang disingkirkan dari air limbah yang mudah.Mengalir,dan kemudian diaerasi dan dibiaki mikroba aerobik sehingga hasil akhirnya berwarna coklat tua sampai coklat keemasan,terurai sebagian,berbutir,atau bergumpal dengan bau seperti tanah.

Adaptasi

Istilah adaptasi dalam perubahan iklim adalah segala upaya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim sekaligus memaksimalkan manfaat positif yang mungkin ditimbulkan.

Adipura Kencana

Penghargaan yang diberikan pemerintah bagi koto-kota yang telah empat kali meraih Adipura.Setiap aspek manajemen dan peran serta masyarakat (termasuk PKK dan Kesehatan) harus mempunyai nilai 80% dari nilai maksimum setiap aspek tersebut,dan nilai fisik harus lebih besar atau sama dengan 80% dari nilai maksimum.

Adsorbable Organic Halide

Parameter yang biasa digunakan untuk mengukur kadar senyawa organik halogen teradsorbsi di dalam contoh air. Nilai parameter ini dikaitkan dengan bahan kimia yang digunakan pada proses pemutihan pulp dengan CI atau CIO2

Adsorpsi

1. Pelekatan suatu bahan pada permukaan suatu padatan atau cair sering digunakan mengekstraksi polutan dengan jalan mengikat dengan bahan adsorben penolakan air,digunakan mengekstraksi minyak dari saluran air dalam tumpahan.

2.Suatu tipe tarik menarik (adesi) yang terjadi pada permukaan suatu padatan atau cairan dalam kontrak dengan medium lain,menghasilkan kenaikan konsentrasi molekul medium hampir disekitar permukaan padat atau cairan itu.

Advanced Chemikal Unit Process

Proses satuan kimia lanjutan;operasi kimia pada skala lebih besar dari pada skala laboratorium yang terdiri dari sederet operasi satuan yang canggih; biasanya dilakukan dalam pabrik kimia maupun dalam pengolahan limbah .

Aerasi

Pengaliran udara ke dalam air untuk menigkatkan kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air.

Aerasi Baur

Proses pemasukan udara atau oksigen ke dalam limbah yang akan diolah dengan cara pembauran (difusi), yakni udara itu dibiarkan membaur (melarut) dalam cairan limbah lewat permukaan cairan yang dangkal. (diffused aeration)

Aerasi Permukaan

Sistem pemberian udara pada permukaan cairan; dengan cara ini akan terjadi proses kelarutan udara pada cairan tersebut sehingga terjadi proses oksidasi zat yang ada di dalam cairan itu

Aerator Parit

Perangkat untuk menjenuhi perairan, misalnya limbah yang akan diolah; dengan oksigen dalam bentuk print. (ditchaerator)

Aerator Parit

Perangkat untuk menjahui perairan, misalnya limbah yang akan diolah; dengan oksigen dalam bentuk print. (ditchaerator)

Aerobic Degestion

Perencanaan aerobik; Proses pencernaan limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara.

Aerobic Degister

Pencerna aerobik; tangki dilengkapi pengaduk untuk mencerna limbah basah dengan bantuan mikroorganisme dan oksigen dari udara.

Aerobic Sludge Digestion

Pencernaan lumpur aerobik; Proses mencerna lumpur yang berasal dari limbah industri ataupun kota dengan bantuan mikroorganisme dan udara.

Aerobik

1. Mendapat oksigen molekuler sebagai bagian dari lingkungan. 2. Tumbuh hanya dengan kehadiran oksigen molekuler sebagai organisme aerob. 3. Terdapat hanya dengan kehadiran oksigen molekuler. 4. hidup atau aktif hanya jika tersedia oksigen.

Aerosol

1. Partikel-partikel padat atau cair, diameter kurang dari 1 mikron, tsuspensi dalam keadaan gas. 2. Sistem tersebarnya pertikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara; partikel itu melayang karena ukuranya cukup kecil.

Aerosols

Partikel cair atau padat yang tersuspensi di udara

Aforestrasi

Konversi lahan bukan hutan menjadi lahan hutan melalui kegiatan penanaman (biasa disebut penghijauan) dengan menggunakan jenis tanaman (species) asli (native) atau dari luar (introduce). Menurut Marrakech Accord (2001) kegiatan penghijauan tersebut dilakukan pada kawasan yang 50 tahun sebelumnya bukan merupakan hutan.

Agen Pembasah

Suatu bahan kimia yang mengurangi tegangan permukaan air dan memungkinkan untuk meresap ke dalam bahan secara lebih cepat.

Agradasi

Pembentukan suatu permukaan melalui pengendapan; suatu gejala jangka panjang atau geologis dalam sedimentasi.

Agroforestry

Sistem pertanian dimana tanaman pangan dan tanaman kehutanan ditanam dalam lahan yang sama.

Air

Istilah air dalam PP No. 82/2001 adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil.

Air Agresif

Air yang mempunyai daya mengalir ke suatu tempat.

Air Alam

Air yang terdapat dalam alam, baik dalam atmosfer (butiran air yang berbentuk kabut atau awan), dalam laut dengan kandungan garam yang tinggi, air permukaan (sungai dan danau)yang tawar serta air tanah; namun istilah ini biasanya digunakan dalam perbandingan dengan air olahan (air suling dan air demineral) baik untuk air minum maupun air industri

Air Anaerobik

Air yang praktis tidak mengandung oksigen bebas, baik karena tersekat dari udara bebas maupun karena kandungan zat dengan COD tinggi.

Air Baku

Air dari bahan air yang diolah menjadi air minum yang pada pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi pengendapan penyaringan dan penyucihamaan.

Air Basa

Perairan dengan pH di atas 8, yang diakibatkan oleh pencemaran industri atau karena air itu melewati bantuan kapur.

Air Berat

Air yang sebagian besar hidrogennya berupa isotop 2H atau deterium.

Air Influen

Air yang mengalir masuk kedalam lubang-lubang bak cuci rongga terbuka, dan bahkan terbuang serta lenyap kedalam tanah.

Air Limbah

1. Air yang membawa sampah (limbah) dari rumah (tempat tinggal), bisnis, dan industri; suatu campuran air dan pendapatan terlarut atau tersuspensi. 2. air buangan dari hasil kegiatan proses yang dibuang keadaan lingkungan.

Air Limbah Balik

Air limbah yang mengalir balik dalam suatu pengolahan limbah akibat gerakan baling-baling.

Air Limbah Pemberat

Air limbah yang sengaja tidak dibuang karena dipergunakan sebagai bobot pengimbang, misalnya dalam kapal.

Air Lunak

Air yang mengandung ion alkali tanah dengan konsentrasi rendah dan biasanya berasal dari bantuan asam; dikatakan rendah jika kandungan CaCo3 kurang dari 50 mg per liter.

Air Minum

Air yang mutunya (kualitasnya) memenuhi syarat-syarat sebagai air minum seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Air Pemandian Alam

Air dari badan air yang dalam keadaan alami dipergunakan untuk pamandian bagi umum.

Air Permukaan

1. Semua air yang permukaannya terbuka terhadap atmosfir. 2. Semua perairan pada permukaan tanah; dalam oseanografi adalah air permukaan suatu laut yang merupakan lapisan campuran laut itu. (surface water)

Air Ruang-Antara

Air tanah yang terkandung dalam pori atau berada dalam ruang di antara butir-butir bantuan atau endapan.

Air Sadah

Air yang mengandung ion alkali tanah dengan konsentrasi tinggi dan biasanya berasal dari penghanyutan defosit kapur; dikatakan tinggi jika kandungan CaCo3 lebih dari 100 mg per liter.

Air Tambang Asam

Air tambang yang mengandung asam sulfat bebas, yang terbentuk karena pelapukan pirid (besi sulfida).

Air Tanah

1. Semua air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah bebas maupun sebagai air artesis. 2. Air bawah permukaan dalam zone jenuh. 3. Air yang menghuni pori-pori, celah bantuan, dan tanah; rentan terhadap pencemaran kerena tidak mengalir.

Air Tanah Antesedent

Tingkat (drajat) kebahasan suatu lahan (tanah) sebelum irigrasi atau pada permulaan aliran permukaan, yang dinyatakan sebagai suatu indeks atau sebagai jumlah inchi air tanah.

Aklimasi

1. Penyesuaian fisiologis dan prilaku suatu organisme sebagai reaksi terhadap suatu perubahan lingkungan. 2. modifikasi sifat fenotif suatu organisme yang disebabkan lingkungan.

Akuifer

Formasi geologi yang terdiri atas batuan sarang yang mengandung air dengan batuan lulus (pasir atau kerikil) yang mampu mengalirkan air dalam jumlah yang berarti.

Akumulasi

Terkumpulnya suatu zat tertentu menjadi satu kesatuan dalam kurun waktu tertentu.

Aliran Kimiawi

Sirkulasi dari bahan-bahan kimia dalam ekosistem, suatu proses utama yang mengatur hubungan di antara komponen ekosistem.

Aliran Laminar

Aliran non turbulen suatu cairan pada lapisan di dekat suatu ujung; merupakan suatu gerakan terarah cairan atau gas. aliran mulus suatu cairan kental yang tidak bertekanan; semua partikel cairan bergerak membentuk garis terpisah dan bebas.

Alkali (Allcaline)

Bahan kimia dengan dasar kostik yang memiliki kelebihan ion OH, pH dari 7,1 sampai 14. Semakin besar pH semakin tinggi alkalinitasnya.

Alkali Aktif

Konsentrasi gabungan dari natrium hidroksida (NAOH) dan Natrium Sulfida (Na2S) dalam contoh cairan (lindi) pemasak dinyatakan dalam pound per gallon atau kg per meter kubik, atau persentase bahan alkali terhadap berat kering bahan baku serat, umumnya dinyatakan sebagai Na2O.

Alkali Efektif

Jumlah antara NAOH dan 1/2NaS, yang merupakan selisih antara alkali aktif dengan jumlah 1/2Na2S, dinyatakan dalam pound per gallon atau kg per meter kubik, atau persentase bahan alkali aktif terhadap berat kering bahan baku serat, umumnya dinyatakan sebagai Na2O.

Alkalinitas

Kapasitas air untuk menerima proton dan menggambarkan kapasitas bufer alami perairan. perincian alkalinitas permukaan perairan, aslinya, sebagai kandungan karbonat (CO3=), bikarbonat (HCO3-) dan hidroksida (OH-) kadang-kadang juga meliputi kandungan borat, sulfa atau silikat.

Aluvial

tanah berbahan induk aluvium tau bahan endapan dari air yang mengalir.

Ambang

Intensitas maksimum atau minimum suatu stimulus (rangsangan) yang dibutuhkan memproduksi (menimbulkan) suatu respon (reaksi) pada suatu organisme.

Ambang Suhu

Suatu zone transisi sempit antara massa air terbuka dan stratifikasi air litoral dimana isoterm hampir vertikal bersuhu 4 derajat celcius.

AMDAL

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

Anaerobic Decomposition

Penguraian anaerobic; penguraian bahan organic, misalnya yang berasal dari limbah bakteri anaerobic, yaitu bakteri yang hidup dan berkembang biak tanpa kehadiran oksigen bebas.

Anaerobic Sludge Digestion

Pencernaan Lumpur anaerobik; Pencernaan Lumpur sebagian limbah organic dari berbagai sumber secara anaerobik sehingga lumpur itu tidak berbau dan dapat digunakan dalam pertanian tanpa mengganggu; bahan organic yang sangat membutukan oksigen (menyebabkkan COD tinggi ) diubah menjadi metana yang dapat dimanfaatkan, sedangkan lemak dan penyusun lain diurai agar tidak menarik lalat dan kutu; disini dilibatkan dua kelompok bakteri, yaitu penghasil asam (bakteri nonmetanogen) dan penghasil metana.

Analisis Gradien

Cara untuk menghubungkan distribusi spesies dengan perubahan-perubahan lingkungan melalui sampling yang berdasarkan suatu seri komunitas sepanjang satu gradien habitat.

Analisis Lingkungan Strategik

Untuk mengkaji dampak kebijaksanaan sektoral terhadap lingkungan alam maupun lingkungan social. Bermanfaat untuk menganalisis dampak lingkungan dari suatu rencana tata ruang atau rencana pengembangan wilayah yang mengatur berbagai kegiatan sektoral dalam kawasan geografik tertentu.

Analisis Manfaat Dan Biaya

Alat untuk menentukan sejauh mana pemeliharan dan peningkatan suatu lingkungan harus dilakukan. Analisis manfaat dan biaya dapat membantu melindungi dan mengelola mutu lingkungan dengan berbagai cara.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

1.Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak penting suatu Usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungkan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. 2.AMDAL Kegiatan terpadu /multi sektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melinatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. 3.AMDAL kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha.atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi yang bertanggung jawab.

Analisis Mikroskopik

Analisis untuk menentukan jenis mikroorganisme yang ada dalam suatu buangan; analisis Ini digunakan untuk menentukan tingkat bahaya terhadap suatu penyakit.

Anomali Cuaca

Kondisi cuaca yang menyimpang dari keseragaman sifat fisiknya.

Apitan Aliran Air

Sistem yang meliputi sungai, daerah sekitar yang mempengaruhi aliran sungai, sistem akuatik dan manusia serta hasil perlakuannya terhadap daerah tersebut. (water-shed)

Approach Floiw (Pipa Umpan)

Sistem perpipaan dengan berjalannya lembaran pada mesin kertas.

Arah Mesin

Arah kertas yang sesuai dengan arah berjalannya lembaran pada mesin kertas.

Arus

Gerakan air yang tidak priodik, ditimbulkan oleh tenaga luar , termasuk gesekan tekanan angin, berubah karena tekanan atmosfer, bergradian densitas horizontal disebabkan perbedaan pemanasan atau karena difusi bahan terlarut dari sedimen dan aliran air ke danau berhubungan dengan waktu penyimpangan dan pengeluaran.

Atmosfer

Lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer terdiri dari nitrogen (79,1%), oksigen (20,9%), karbondioksida (60,03%) dan beberapa gas mulia (argon, helium, xenon dan lain-lain), ditambah dengan uap air, ammonia, zat-zat organik, ozon, berbagai garam-garaman, dan partikel padat tersuspensi. Atmosfir bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke atas adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.

Atmosfer Berasbut

Atmosfer yang mengandung sekaligus asap dan kabut; biasanya kandungan hidrokarbon (sisa bahan bakar motor) dan oksida-oksida nitrogen dalam udara itu tinggi sehingga dengan bantuan sinar matahari oksida nitrogen dan oksigen akan membentuk ozon dan ozon bersama hidrokarbon membentuk asap kabut.

Atmosphere Major Region

Daerah utama atmosfer; bagian bawah atmosfer sampai ketinggian 50 km; terdiri dari troposfer (0-16 km) dan stratosfer (16-50 km).

Audit Produksi Bersih

Upaya terpadu dalam mengumpulkan informasi dan analisisnya yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan baku, energi dan sumber daya lainnya serta mengganti atau mengurangipenggunaan bahan baku, energi dan sumber daya lainnya serta mengganti atau mengurangi penggunaan bahan baku berbahaya dan beracun di dalam proses produksi, sehingga mengurangi jumlah dan toksisitas seluruh emisi dan limbah sebelum keluar dari proses.