Sabtu, 09 Maret 2013

Pendahuluan - Pengelolaan Limbah Tambang


Pendahuluan
Pengelolaan Limbah Tambang


1) Limbah Padat dan B3

Perusahaan harus mengidentifikasi & mendaftar semua limbah (padat & B3) yang ada di area kerja (ex: oli bekas & aki bekas), setelah itu dilakukan evaluasi resiko setiap jenis limbah B3 dan dibuat SOP ( yang memenuhi semua syarat hukum, peraturan perundangan yang berlaku & peraturan perusahaan) untuk mengendalikan limbah B3 yang ada
Pestisida, Asbes,
Limbah karet tidak termasuk B3 dan tidak boleh dibakar


Beberapa Contoh Limbah Padat
Pengelolaan Limbah Tambang


Limbah Padat Berbentuk Gel
Pengelolaan Limbah Tambang


2) Air Asam Tambang (AAT) /Acid Mining Drainage (AMD)
Pengelolaan Limbah Tambang
AMD umumnya muncul dari batuan yang mengandung pyrite, yg jika terekspos O2 (udara) saat penambangan maka akan teroksidasi membentuk asam sulfat. Jika ada curah hujan yang cukup maka asam akan menimbulkan timbunan dalam bentuk lindi (leachate). Proses tersebut dinamakan AMD


Beberapa contoh limbah tamabang
Pengelolaan Limbah Tambang

Pengelolaan Limbah Tambang

Pengelolaan Limbah Tambang

Pengelolaan Limbah Tambang

3) Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair seperti Pit wastewater, mine tailing dam biasa dilakukan melalui settling pond. Sebuah settling pond adl kolam yang digunakan utk mengendapkan Lumpur & sisa asam yg lolos dr proses netralisai AMD.
Terkadang yang lebih berbahaya adalah limbah dari tambang mineral yang banyak mengandun glogam berat
Terurainya garam yang ada di tanah (saline waste)

Limbah Cair dari Pit
Pengelolaan Limbah Tambang

Beberapa Simbol Limbah Berbahaya
Pengelolaan Limbah Tambang
Arti: Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) Mudah Meledak
Keterangan: Dipasang pada kemasan limbah B3 yang mudah meledak, misalnya : Buangan limbah dari pabrik peledak

Limbah B3 Cairan Mudah Terbakar
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 cair yang mudah terbakar secara spontan misalnya : Buangan pelarut benzene, toluene, aceton

Limbah B3 Padatan Mudah Terbakar
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 padatan yang bersifat mudah terbakar secara spontan Misalnya : buangan magnesium

Limbah B3 Reaktif
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 yang akan mengalami reaksi hebat jika bercampur dengan bahan yang lain. Misalnya : perklorat, metil keton peroksida

Limbah B3 Beracun
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 yang bersifat meracuni, melukai atau membuat cacat sampai membunuh mahluk hidup baik jangka pendek atau panjangmisalnya : minyak pelumas bekas, sisa pestisida dalam wadahnya

Limbah B3 Infeksi
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 yang mengandung atau terinfeksi kuman penyakit Misalnya : Jarum Suntik bekas, Bekas Perban.

Limbah B3 Korosi
Pengelolaan Limbah Tambang
Dipasang pada kemasan limbah B3 Limbah yang dalam kondisi asam atau basa (pH < dari 2 atau pH > dari 12.5) dapat menyebabkan nekrosis (terbakar) pada kulit atau dapat mengkaratkan (mengkorosikan) logam. Misalnya : sisa asam cuka , sisa asam cuka.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar